Laman

Sabtu, 17 Maret 2012

"James Bond" Ditahan di Kedutaan Sudan

NTERNASIONAL - GLOBAL
Sabtu, 17 Maret 2012 , 06:38
WASHINGTON-Kabar ini bukanlah petikan adegan film terbaru yang diperankan aktor George Clooney. Jumat (16/3) waktu setempat, pemeran James Bond itu ditangkap dan oleh petugas keamanan di depan Keduataan Sudan di Washington DC. Dengan tangan terborgol ke belakang, ia digelandang dan ditahan di keduataan negara afrika itu.

Hal ini terjadi setelah Clooney, menerobos garis polisi dalam aksi unjukrasa di depan kedutaan tersebut. Protes ini terkait sikap pemerintah Sudan yang melakukan blokade bantuan makanan kepada rakyatnya sendiri.

‘’Saya hanya meminta perhatian (Pemerintah Sudan),’’ ujarnya kepada wartawan, dengan tangan terborgol sebagaimana dikutip Guardian.

Dalam peristiwa itu Clooney tak sendiri ditangkap polisi. Ayahnya, Nick Clooney (78) tahun yang merupakan seorang jurnalis turut diamankan. Selain itu sejumlah tokoh dalam aksi unjukrasa itu turut diringkus seperti putra aktivis kemanusiaan Martin Luther King, Martin Luther King III, dan sejumlah anggota kongres.

Dalam kesempatan itu Clooney, meminta pemerintah Sudan menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap warganya terutama perempuan dan anak-anak yang paling banyak menderita dalam perang saudara di kawasan itu.

‘’Hentikan pemerkosaan terhadap mereka dan jangan biarkan mereka kelaparan.... Hanya itu yang kami minta,’’ imbuhnya, dalam kawalan aparat.

Namun demikian penahanan ini tak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian Clooney dan rekan-rekan dibebaskan.

Sebelumnya Rabu (14/3) Clooney berbicara dihadapan Senat Amerika mengenai hasil temuannya saat berkunjung ke Sudan beberapa waktu lalu. Ia, memaparkan mengenai bagaimana kondisi masyarakat di pegunungan Nuba di Kordofan Selatan, sebuah wilayah di Sudan yang berdekatan dengan daerah perbatasan Sudan dan Sudan Selatan yang baru saja merdeka.

‘’Kami menemukan anak-anak yang terluka oleh peluru, termasuk bocah sembilan tahun yang sudah tidak memiliki tangan,’’ ujarnya dihadapan Senat. (zul/jpnn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar