Sabtu, 17 Maret 2012
Berbisnis Tanpa Modal?
Founder & Mentor Sekolah Pengusaha Muslim Makassar
Anggota Lajnah Khusus Pengusaha HTI Makassar
Banyak orang beralasan tak berbisnis karena tak punya modal. Padahal kalau kita mau dan kreatif, ada banyak ide bisnis menjadi Muslim entrepreneur tanpa modal asal tahu caranya. Bagaimana caranya ?
Nabi kita Muhammad SAW sudah ikut berbisnis dengan pamannya Abu Thalib sejak kanak-kanak. Hingga beliau beranjak remaja Muhammad muda sudah belasan kali keluar negeri berdagang ke negeri Syam tanpa modal dengan membawa dagangan orang lain. Bahkan kepiawaian beliau dalam berbisnis mengundang decak kagum kompetitornya sehingga beliau digelari 'al Amin'.
Tanpa Modal
Tidak semua bisnis harus menggunakan modal (uang) sendiri. Anda bisa menggunakan leverage (daya ungkit), misalnya jika tidak punya modal duit gunakan DOL (Duit Orang Lain) seperti Muhammad muda bekerja sama dengan Siti Khadijah selaku investor dan beliau sebagai manajer ulung, pengelola yang tangguh dan profesional serta terpercaya. Kalau tidak punya tempat gunakanlah TOL (Tempat Orang Lain). Tidak punya keahlian, gunakan KOL (Keahlian Orang Lain).
Tentu ada caranya agar orang lain mau memberikan modal (DOL, TOL dan KOL) :
1. Miliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain (unik), seperti Rasulullah memiliki kredibilitas yang panjang dan teruji kepiawaiannya berbisnis.
2. Miliki ide produktif (yang menghasilkan) yang mudah dikomunikasi kepada investor (pemodal) sehingga keyakinannya tumbuh untuk kerja sama dengan Anda.
3. Miliki visi dan misi bisnis yang terarah dan jelas, yang manfaatnya selalu disandarkan kepada perintah dan larangan Allah SWT.
4. Miliki mentor (pembimbing) di bidang bisnis yang akan Anda tekuni, seperti Muhammad di masa kecilnya dimentoring oleh pamannya Abu Thalib.
5. Miliki kekuatan DST (Dhuha, Sedekah dan Tahajjud) untuk mendapatkan daya ungkit keridhaan Allah SWT agar bisnis yang kita kelola menghasilkan manfaat berupa 'berkat' dan berkah. Tentunya motivasi DST akan jauh lebih bermakna jika diarahkan bukan untuk semata-mata kepentingan kesuksesan bisnis kita namun mengharap ridha Allah SWT sebagai konsekuensi keimanan kita pada-Nya. Kalau Allah sudah ridha terhadap bisnis kita niscaya keberkahan akan turun dari langit.
Cara Memulai
Modal tidak selalu identik dengan uang. Modal juga bisa berupa ide, keahlian, punya tempat usaha, relasi, kejujuran Anda memegang amanah dan lain-lain. Jalan yang paling efektif memulai bisnis tanpa modal gunakan prinsip motivasi 2 K 1 A.
Pertama, Komunikasi (Kekuatan Silaturahim)
Kekuatan komunikasi sangat dahsyat jika Anda lakukan secara intensif. Bila Anda punya skill, komunikasikan pada orang lain agar pemilik modal bisa diyakinkan untuk bekerja sama dengan Anda. Boleh jadi keahlian Anda cocok dengan bidang yang mereka cari. Tempat tinggal Anda boleh jadi strategis untuk membuka lapangan usaha sesuai kebutuhan pasar.
Kedua, Komunitas (Kekuatan Berjamaah)
Pengalaman membuktikan bahwa cara paling cepat dan mudah menjalankan bisnis dengan cara berkomunitas. Masuki sebuah jamaah pengusaha karena dengan berkumpul dengan mereka Anda akan mendapatkan setidaknya tiga hal yaitu informasi bisnis dan peluang kerja sama, relasi yang banyak, dan ilmu bisnis ala pengusaha.
Bila sudah berjamaah akan saling bertemu calon pengusaha Muslim yang punya modal tapi tidak punya keahlian dan tidak punya tempat; punya tempat tetapi tidak punya modal dan tidak punya keahlian; dan punya keahlian tetapi tidak punya modal dan tempat usaha. Jika ketiga komponen ini disatukan dan melakukan aqad-aqad syar'i insya Allah kita bisa memulai bisnis.
Ketiga, Action dengan Doa dan Ikhtiar
1. Kekuatan Doa
Allah Swt telah memotivasi kita dalam Firman-Nya :
“…Bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila memohon kepada-Ku…” (TQS. Al Baqarah (2):186).
Doa memiliki kekuatan yang unlimited dahsyat dan berefek (tak terbatas) bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dan yakin dengan pertolongan Allah.
2. Kekuatan Tindakan
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib seseorang (kaum) jika dia tidak merubah dirinya (action) dulu” (QS. Ar Ra'd (13):11)
Ayat di atas adalah kekuatan tindakan yang sangat menentukan nasib seseorang. Sebagai pengusaha Muslim Anda jangan pikirkan ketidakmampuan Anda melainkan pikirkan saja ke-Mahakuasaan Allah SWT.
Keberanian bertindak adalah ciri kesuksesan. Orang sukses selalu bertindak lebih banyak. Apapun bisnis Anda, bergerak di bidang jasa atau produk, hasilnya bisa Anda lihat kalau Anda action.
Ketika Anda sudah memiliki ide bisnis lakukan saat itu juga tindakan positif, tindakan yang produktif. Komunikasikan secepat mungkin agar lebih banyak orang tahu usaha Anda. Intinya, jangan pikirkan apa yang akan Anda kerjakan, tetapi kerjakan apa yang Anda pikirkan. Bersama Allah bisnis Anda akan penuh 'berkat' (profit yang tumbuh dan sinambung) dan berkah.[
Keberangkatan dari Riba, Bisa!
Harun Musa Beda dengan tulisan sebelumnya, kali ini Muslimpreneur dan pembaca budiman akan disuguhi kisah kesadaran dan upaya sungguh-sungguh seorang pengusaha untuk keluar dari sirkuit kemaksiatan bisnis yang bernama riba. Sebuah upaya yang tak mudah. Hanya keimanan dan dorongan kemauan beramal shalih yang membuatnya bisa menempuh semua itu. Semoga jadi inspirasi solusi, khususnya bagi Anda atau kolega Anda yang tengah mengalaminya. Demi menghindari riya / ujub, nama yang bersangkutan disamarkan, red. Tsunami Aceh adalah pemantik kesadaran itu. Sebelumnya, saya telah memiliki cara pandang hidup seperti kebanyakan orang. Setelah lulus SMA, saya akan cari harta / materi sebanyak-banyaknya. Alhamdulillah impian itu telah menjadi kenyataan. Saya sukses dan semua harta impian sudah dimiliki: mobil, rumah, tanah dan banyak lagi. Namun, begitu tsunami Aceh itu terjadi, saya menangis melihat kejadian itu. Dalam benak saya, apalah arti materi yang selama ini saya kejar sampai melupakan Allah. Padahal kalau Allah berkehendak mengambilnya kembali, tentu tidak butuh waktu lama. Hanya hitungan detik saja semua itu lenyap. Lalu, apa yang akan saya persiapkan untuk menghadapi kematian. Seperti harta, ajal pun sewaktu-waktu datang menjemput. Kesadaran inilah yang membawa saya kembali ke Islam, Din mulia yang telah lama tak saya gubris, khususnya dalam berbisnis. Tak lama, alhamdulillah Allah SWT mempertemukan saya dengan Islam melalui syabab Hizbut Tahrir. Saya diajak ke acara-acara kajian Islam yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir. Saya ingat sekali, saat itu pertama kalinya, diajak ke Asrama Haji sukolilo Surabaya. Betapa terkejutnya saya ketika mendengar paparan pemateri yang menjelaskan tentang dosa-dosa riba, yang mereka kutip dari sebuah hadits, yang artinya: "Apabila zina dan riba telah tampak di suatu kampung, menghalalkan azab Allah untuk ditimpakan kepada mereka". Juga hadits lain yang artinya, "Ada 70 pintu dosa riba, dan yang paling ringan sama dengan menzinai ibu kandungnya sendiri"; "sama berzina dengan 36 pelacur". Pembicara hanya memberikan satu opsi, yakni tobat dan segera selesaikan! Jangan tunda-tunda! Waduh di zaman sekuler seperti ini, rasanya sulit untuk bisa melakukannya! Parahnya lagi, siapa yang mau bantu? Setelah acara itu, saya mengalami guncangan hebat, gelisah, takut, tidak tenang dalam hidup. Saya tak mengira sedahsyat itu dosanya. Saya sampaikan kepada istri tentang masalah ini dan ternyata istri juga mengalami perasaan yang sama sampai kami memutuskan menyelesaikan masalah riba yang sudah kami lakukan pada awal buka usaha tahun 1996. Tapi masalah lain muncul. Kami hitung aset yang kami miliki lalu kami bandingkan dengan utang riba, ternyata masih lebih banyak utangnya. Karena itu, opsi melepas semua aset tidak mungkin saya lakukan. Kekayaan saya selama ini ternyata hanya 'looking rich'. Kelihatannya saja kaya karena ditopang utang riba! Saya dan istri terus cari solusi dan tiap malam kami sholat malam dan berdoa agar terlepas dari dosa riba. Akhirnya kami sepakat untuk kerja keras dan hasilnya untuk bayar utang. Alhamdulillah, pertolongan Allah pun datang dari jalan yang tak disangka-sangka. Seorang teman yang sebenarnya tidak kenal dekat, datang memberi barang (gula 5 ton) untuk saya jualkan sampai 3 bulan lamanya. Ada orang lain lagi memberi bantuan dengan cara yang sama, bahkan sampai terulang 3 kali.Sampai akhirnya hanya dalam waktu sekitar 8 bulan, utang riba saya lunas, tanpa ada satu pun aset yang terjual. Subhanallah . Kenapa saya bisa keluar dari masalah ini? Sungguh, saya merasa, ini semua karena saya memasrahkan sepenuhnya kepada Allah agar dapat segera keluar dari dosa riba yang sudah menggunung ini. Saya dan istri berusaha pantang menyerah dan Allah SWT membukakan pintu rizki-Nya yang Mahaluas. Namun, memang tidak semudah membalik tangan. Semua ini butuh proses yang sistematis. Pertemuan dengan Islam melalui syabab Hizbut Tahrir dan proses konstruksi (studi) yang dilakukannya, membuat saya punya kesadaran dan bisa keluar dari cara berpikir kapitalis sekuler yang menghalalkan segala cara termasuk berbisnis dengan riba menuju cara berpkir Islam yang produktif dan memastikan bisnis yang halal dan thoyib, penuh 'berkat' dan berkah. Dan ternyata, tidak saja masalah riba saya yang terselesaikan, tetapi masalah-masalah lain termasuk masalah kesyirikan, bid'ah, khurafat, takhayul juga ikut terselesaikan, karena sebelumnya setiap ada masalah larinya ke dukun, lantaran setiap apa yang kami doakan tidak pernah terkabul. "Seakan-akan saya baru terlahir kembali". Perasaan inilah yang membuat saya bertekad dengan segenap kemampuan untuk menyadarkan saudara-saudara kita, khususnya para pengusaha, yang sadar atau tidak sadar telah terjebak dalam kehidupan kapitalis sekuler. Kita kembalikan kepada Islam yang utuh. Jangan membuatmu takjub, seseorang yang memperoleh harta dari cara haram, jika dia infakkan atau dia sedekahkan maka tidak diterima, jika ia pertahankan maka tidak diberkahi dan jika ia mati dan ia tinggalkan harta itu maka akan jadi bekal dia ke neraka ( HR ath-Thabarani, ath-Thayalisi dan al-Baihaqi, lafal ath-Thabarani) Seperti dikisahkan ulang oleh Muhammad Alngawiy, Muslimpreneur pejuang syariah dan khilafah. |
Infrastruktur Transportasi Negara Khilafah
Oleh: Dr. Fahmi Amhar
Seorang ahli teknik sipil bertanya, seperti apa konsep infrastruktur transportasi negara khilafah? Tentu tidak dengan serta merta pertanyaan ini dapat dijawab. Apalagi bagi banyak orang, persoalan transportasi seakan hanya persoalan teknis. Dan di zaman dulu teknologinya masih sangat berbeda, dan jumlah penduduknya juga masih sedikit, sehingga problema kemacetan yang parah seperti saat ini mungkin tidak pernah ada. Tetapi, bagi seorang muslim pejuang syariah, pertanyaan apapun justru melecutnya untuk lebih mendalami syariat Islam beserta realitas empiris yang ada. Maka dalam persoalan infrastruktur transportasi, kita akan mendapati setidaknya tiga prinsip: Pertama, prinsip bahwa pembangunan infrastruktur adalah tanggungjawab negara, bukan cuma karena sifatnya yang menjadi tempat lalu lalang manusia, tetapi juga terlalu mahal dan rumit untuk diserahkan ke investor swasta. Di Jakarta, karena inginnya diserahkan ke swasta, pembangunan monorel jadi tidak pernah terlaksana. Kedua, prinsip bahwa perencanaan wilayah yang baik akan mengurangi kebutuhan transportasi. Ketika Baghdad dibangun sebagai ibu kota, setiap bagian kota direncanakan hanya untuk jumlah penduduk tertentu, dan di situ dibangunkan masjid, sekolah, perpustakaan, taman, industri gandum, area komersial, tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Bahkan pemakaman umum dan tempat pengolahan sampah juga tidak ketinggalan. Sebagian besar warga tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta untuk menuntut ilmu atau bekerja, karena semua dalam jangkauan perjalanan kaki yang wajar, dan semua memiliki kualitas yang standar. Ketiga, negara membangun infrastruktur publik dengan standar teknologi terakhir yang dimiliki. Teknologi yang ada termasuk teknologi navigasi, telekomunikasi, fisik jalan hingga alat transportasinya itu sendiri. Navigasi mutlak diperlukan agar perjalanan menjadi aman, tidak tersesat, dan bila ada masalah, dapat ditolong oleh patroli khilafah. Untuk itulah kaum muslimin belajar astronomi dan teknik membuat kompas sampai ke Cina, dan mengembangkan ilmu pemetaan dari astronomi yang teliti. Ratusan geografer menjelajah seluruh penjuru dunia dan membuat reportase negeri-negeri yang unik. Hasilnya, perjalanan haji maupun dagang baik di darat maupun di lautan menjadi semakin aman. Telekomunikasi dalam ujud yang sederhana juga makin berkembang. Pesan yang dikirim lewat merpati pos, atau sinyal cahaya atau asap dari pos-pos patroli semakin canggih. Para matematikawan bekerja keras membuat kode yang makin efisien dan aman dari penyadapan. Teknologi & manajemen fisik jalan juga tidak ketinggalan. Sejak tahun 950, jalan-jalan di Cordoba sudah diperkeras, secara teratur dibersihkan dari kotoran, dan malamnya diterangi lampu minyak. Baru duaratus tahun kemudian, yakni 1185, baru Paris yang memutuskan sebagai kota pertama Eropa yang meniru Cordoba. Sedang untuk kendaraannya sendiri, sesuai teknologi saat itu, kaum muslimin telah memuliakan jenis kuda dan unta yang makin kuat menempuh perjalanan. Untuk di laut mereka juga banyak mengembangkan teknologi kapal. Tipe kapal yang ada mulai dari perahu cadik kecil hingga kapal dagang berkapasitas di atas 1000 ton dan kapal perang untuk 1500 orang. Pada abad 10 M, al-Muqaddasi mendaftar nama beberapa lusin kapal, ditambah dengan jenis-jenis yang digunakan pada abad-abad sesudahnya. Bahkan untuk transportasi udarapun ilmuwan muslim sudah memikirkan. Abbas Ibnu Firnas (810-887 M) dari Spanyol melakukan serangkaian percobaan untuk terbang, seribu tahun lebih awal dari Wright bersaudara, sampai Sejarawan Phillip K. Hitti menulis dalamHistory of the Arabs, "Ibn Firnas was the first man in history to make a scientific attempt at flying." Yang menarik, hingga abad 19 Khilafah Utsmaniyah masih konsisten mengembangkan infrastruktur transportasi ini. Saat kereta api ditemukan di Jerman, segera ada keputusan Khalifah untuk membangun jalur kereta api dengan tujuan utama memperlancar perjalanan haji. Tahun 1900 M Sultan Abdul Hamid II mencanangkan proyek “Hejaz Railway”. Jalur kereta ini terbentang dari Istanbul ibu kota Khilafah hingga Mekkah, melewati Damaskus, Jerusalem dan Madinah. Di Damaskus jalur ini terhubung dengan “Baghdad Railway”, yang rencananya akan terus ke timur menghubungkan seluruh negeri Islam lainnya. Proyek ini diumumkan ke seluruh dunia Islam, dan umat berduyun-duyun berwakaf. Kalau ini selesai, pergerakan pasukan khilafah untuk mempertahankan berbagai negeri Islam yang terancam penjajah juga sangat menghemat waktu. Dari Istanbul ke Makkah yang semula 40 hari perjalanan tinggal menjadi 5 hari! Rel kereta ini mencapai Madinah pada 1 September 1908. Pada 1913, stasiun “Hejaz Train” di Damaskus telah dibuka dengan perjalanan perdana ke Madinah sepanjang 1300 Km. Namun penguasa Arab yang saat itu sudah memberontak terhadap Khilafah karena provokasi Inggris melihat keberadaan jalur kereta ini sebagai ancaman. Maka jalur ini sering disabotase, dan pasukan Khilafah tidak benar-benar sanggup menjaga keamanannya. Perang Dunia-I mengakhiri semuanya. Tak cuma Khilafah yang bubar, jalur kereta itupun juga berakhir. Kini KA itu tinggal beroperasi sampai perbatasan Jordania – Saudi.[] |
Skenario Menuju Pembatasan BBM Subsidi
Ketika pemerintah mengumumkan penundaan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, banyak masyarakat bernafas lega. Namun itu yang dirasakan masyarakat hanya berlangsung sesaat.
Setelah batal melaksanakan pembatasan pembelian BBM subsidi, pemerintah ternyata telah menyiapkan skenario baru untuk mengurangi konsumsi premium. Caranya dengan memberikan jatah BBM subsidi ke masing-masing Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Karena itu bagi pengguna mobil jangan kaget jika dalam beberapa hari ini mendapati BBM jenis premium di SPBU habis. Ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah melakukan penjatahan BBM subsidi sejak 1 April lalu.
Pemerintah beralasan pemakaian BBM subsidi telah melebihi kuota sebanyak 38,5 juta kiloliter. Tapi hingga Maret, pemakaian sudah melampaui 2,8 persen. Jika konsumsi BBM subsidi tidak dibatasi, pemerintah khawatir harus mengeluarkan kocek lebih banyak untuk memberikan subsidi.
Kalkulasi pemerintah, jika pengaturan BBM tidak dilaksanakan, maka volume konsumsi BBM subsidi bisa mencapai 42 juta kiloliter (KL) dan melebihi kuota APBN 38,5 juta KL. Akibatnya, pemerintah harus menambah kuota sebanyak 3,5 juta KL dengan nilai tambahan anggaran Rp 7 trilyun.
APBN menetapkan kuota konsumsi harian premium sebesar 63.536 KL perhari. Pada Januari, realisasi konsumsi Premium sebanyak 64.100 KL perhari. Selanjutnya, pada Februari, konsumsi naik hingga 65.075 KL perhari. Pada Maret konsumsi mencapai 66.937 KL per hari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Z Saleh mengatakan, jika tidak segera dilakukan langkah-langkah untuk mengontrol konsumsi BBM bersubsidi, maka bisa dipastikan kuota 38,5 juta KL tahun ini bakal terlampaui. “Karena itu, pemerintah akan memantau ketat penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran dan tidak melampaui volume yang ditetapkan,” ujarnya.
Setali tiga uang dengan pemerintah. Sebagai tangan kanan dari pemerintah, PT Pertamina (Persero) juga terus mendorong pengguna kendaraan beralih ke Pertamax alias Pertamaxisasi. Di antaranya, memperbanyak outlet Pertamax dan memasang spanduk maupun stiker yang intinya menganjurkan agar masyarakat memakai BBM nonsubsidi.
Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina Djaelani Sutomo mengatakan, pihaknya berencana menata dari sisi konsumsi BBM bersubsidi. Awal April ini sudah terpasang spanduk di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, dan dalam waktu satu bulan sudah terpasang di seluruh wilayah Indonesia.
Bukan hanya itu dalam bon penjualan akan dituliskan pernyataan terima kasih karena tidak ikut-ikutan membeli BBM bersubsidi. Stiker bertuliskan ‘Premium untuk Golongan Tidak Mampu’ juga bakal menghias di SPBU.
Pertamina juga akan membatasi pasokan kuota premium untuk SPBU yang terletak di sepanjang jalan bebas hambatan. Sebab, kebanyakan mobil yang lewat merupakan kendaraan pribadi.
“Secara bertahap akan kami kurangi premium untuk fokus ke Pertamax,” katanya. “Karena itu jadi ada atau tidak ada pembatasan BBM bersubsidi, pertamina akan terus melakukan program Pertamaxisasi di seluruh Indonesia,” tambah Djaelani.
Pengamat Perminyakan, Kurtubi justru menilai kebijakan pemerintah yang memberikan penjatahan BBM subsidi salah besar. Sebab, kebijakan itu akan memberatkan masyarakat, khususnya kalangan menengah bawah.
Bahkan menurut dia, penjatahan BBM subsidi akan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, pengguna premium bukan hanya kalangan menengah atas saja, tapi juga banyak yang berasal dari kalangan kelas bawah. “Banyak juga yang menggunakan kendaraan pelat hitam sebagai sarana mencari nafkah,” katanya.
Dengan harga Pertamax yang terus naik, Kurtubi memprediksi tahun ini bisa jadi akan ada kenaikan jumlah penggunaan premium. Jika tahun 2010, pemakaian premium sebesar kurang lebih 25 juta kilo liter, maka tahun ini diperkirakan akan mencapai 26 juta kilo liter.
Bisa jadi, penjatahan BBM subsidi menjadi bagian skenario besar untuk memuluskan langkah pemerintah melakukan pembatasan BBM subsidi.[] Ijul’28
The Voice of Rusia: Hizbut Tahrir Wajah Baru Islam
Thursday, 15 March 2012 16:42 |
mediaumat.com- Situs “The Voice of Rusia” mempublikasikan hasil wawancara dengan Dr Emmanuel Karagiannis seorang spesialis di Departemen Urusan Balkan, serta Kajian Slavia dan Ketimuran di Universitas Makedonia di Thessaloniki, Yunani, dengan judul “Hizb-ut-Tahrir: the new face of Islam, Hizbut Tahrir: Wajah Baru Islam”. Berikut adalah terjemahan dari wawancara tersebut, yang dalam pengamatan kami di dalamnya terdapat beberapa informasi yang tidak akurat: Penanya: Perkembangan musim semi Arab, entah bagaimana telah menempatkan mereka pada garis terdepan dalam pemandangan politik. Jika kita melihat musim semi Arab, maka ini merupakan satu keadaan. Namun, ada organisasi serupa yang beroperasi di tempat-tempat seperti Asia Tengah, termasuk Hizbut Tahrir, yang merupakan pemain penting. Akan tetapi tidak banyak masyarakat umum yang mengetahuinya. Jadi, seperti apakah organisasi Hizbut Tahrir itu? Apakah saya benar jika saya mengatakan bahwa Hizbut Tahrir sebuah jaringan internasional? Emmanuel: Hizbut Tahrir adalah gerakan lintas batas, dan saat ini banyak mendapatkan dukungan dari kalangan muda Muslim di Asia Tengah, Eropa Barat, Timur Tengah, Australia dan bahkan di Afrika Utara. Saya pikir Hizbut Tahrir ini merupakan tantangan sulit bagi Barat dan pemerintahan di negeri-negeri kaum Muslim juga. Sebab Hizbut Tahrir menyerukan pada penyatuan semua negeri-negeri kaum Muslim dalam satu negara, yaitu Khilafah. Namun, pada saat yang sama Hizbut Tahrir menolak penggunaan kekerasan sebagai alat untuk mencapai perubahan politik. Kami tidak tahu banyak tentang organisasi ini, karena ia sangat rahasia. Kita hanya bisa memperkirakan besarnya organisasi ini. Namun yang pasti dan satu-satunya yang kita ketahui, bahwa gerakan ini benar-benar merupakan gerakan lintas batas. Penanya: Namun apa metode mereka? Anda mengatakan bahwa mereka menolak penggunaan kekerasan sebagai metodenya. Lalu, bagaimana mereka beraktivitas untuk mencapai tujuannya? Emmanuel: Hizbut Tahrir melakukan program kerja utamanya melalui tiga tahapan, berdasarkan tahapan-tahapan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad Saw ketika beliau mendirikan negara Islam. Pertama, adalah perekrutan anggota. Dan untuk hal ini, Hizbut Tahrir melakukan dengan menggunakan banyak cara, seperti menyebarkan buletin di masjid-masjid dan pasar-pasar, atau mendekati orang-orang di universitas. Jadi, tahapan pertama Hizbut Tahrir adalah perekrutan anggota. Kedua, adalah mengajak masyarakat untuk memeluk Islam. Ini artinya adalah Islamisasi masyarakat. Dan inilah yang sedang dijalankan sekarang dengan menggunakan banyak cara. Mereka begitu semangat untuk menyebarkan ideologinya. Ketiga, adalah menduduki kekuasaan dan menyebarkan Islam di luar di luar daerah-daerah yang berpenduduk Muslim. Ada sesuatu yang masih samar ketika berbicara tentang tahapan ketiga, artinya mereka tidak berbicara terlalu banyak tentang hal itu. Namun, mereka tampaknya berpikir untuk merebut kekuasaan dengan cara revolusioner, termasuk melakukan aktivitas sipil melalui berbagai demonstrasi. Seperti itulah, mereka membayangkan skenario di mana Hizbut Tahrir akan menggulingkan pemerintahan dan mendirikan negara Islam di atas reruntuhannya. Penanya: Apa jenis Islam yang ditawarkan Hizbut Tahrir? Emmanuel: Hizbut Tahrir mengklaim sebagai partai Islam yang tidak sektarian. Hizbut Tahrir merupakan kelompok Sunni, dan sebagian besar pemimpinnya berasal dari Palestina. Mereka menegaskan bahwa tidak menolak orang Syiah sebagai anggotanya. Namun, sangat jelas bahwa orientasi Hizbut Tahrir adalah Sunni. Mereka tidak menyeru pada kelompok minoritas Muslim, seperti komunitas Ahmadiyah, Druze atau Alawiyin. Mereka hanya menyeru pada beberapa orang Syiah dari Iran. Akan tetapi Hizbut Tahrir kurang berhasil dalam menyeru non-Sunni. Jadi, saya katakan bahwa orientasi Hizbut Tahrir ini adalah Sunni. Penanya: Bagaimana dengan aktivitas sosialnya, maksud saya apakah mereka terlibat dalam program-program sosial untuk membantu warga lokal? Emmanuel: Hizbut Tahrir berbeda dengan Hamas dan Hizbullah. Mereka tidak memiliki program yang sangat canggih untuk membantu masyarakat. Hanya saja, ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa mereka mengumpulkan sumbangan dan zakat di beberapa masjid pada tingkat lokal, dan membantu beberapa orang miskin dan yang sangat membutuhkan. Namun mereka mengatakan bahwa membantu masyarakat ini bukan bagian dari aktivitas utama mereka. Sementara aktivitas utamanya adalah Islamisasi masyarakat dan penyebaran ideologinya. Ideologi mereka sangat jelas, yaitu mendirikan Khilafah—di mana semua aktivitas di arahkan kepadanya. Mereka ingin menyatukan semua umat Islam dan mendirikan Khilafah. Mereka tidak melakukan apa yang dilakukan Ikhwanul Muslimin di Mesir, Hizbullah di Libanon, atau Hamas di Gaza. Mereka tidak mensponsori sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak, dan tidak mengumpulkan sampah seperti yang Hamas lakukan di Gaza. Mereka menampilkan diri lebih sebagai gerakan intelektual. Penanya: Dari mana mereka mendapatkan dana? Emmanuel: Kami tidak memiliki banyak informasi tentang itu. Namun tampaknya mereka memungut sumbangan dari para anggotanya, atau para simpatisan yang kaya dari Teluk. Bahkan ada rumor bahwa mereka memiliki proyek khusus. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa mereka mampu mendapatkan dana dari sumber mereka sendiri. Penanya: Apakah Anda memperkirakan bahwa organisasi ini kuat di beberapa negara di Asia Tengah, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai semacam pemberontakan Islam di bagian dunia ini? Apa perkiraan Anda bahwa mereka akan membangun hubungan dengan Taliban? Emmanuel: Ini merupakan masalah kontroversial di kalangan akademisi. Dalam penilaian saya sebagai profesional, tidak mungkin menggunakan Hizbut Tahrir untuk tujuan jihad, atau untuk tujuan melancarkan perang melawan Barat. Sebab Hizbut Tahrir merupakan gerakan intelektual. Sementara dalam tolok ukur Barat, Hizbut Tahrir adalah organisasi ekstrimis, seperti partai-partai sosialis bagi sebagian besar orang Barat. Penanya: Seputar penyebaran Hizbut Tahrir secara global, apakah Hizbut Tahrir ada di Rusia? Emmanuel: Hizbut Tahrir mampu mendapatkan sejumlah popularitas di daerah-daerah berpenduduk kaum Muslim di Federasi Rusia, seperti Tatarstan. Sehingga inilah yang menyebabkan otoritas Rusia melarang Hizbut Tahrir, serta menangkap sejumlah anggotanya di Tatarstan tersebut. Hizbut Tahrir berhasil memperoleh popularitas di Asia Tengah, Indonesia dan di beberapa negara Timur Tengah seperti Yordania. Namun, sejauh ini belum memperoleh popularitas di beberapa daerah seperti Kaukasus Utara, Albania dan Kosovo dan Bosnia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa Hizbut Tahrir akan mendapatkan popularitas di Bosnia atau Kosovo, karena Hizbut Tahrir telah terbukti berhasil di banyak daerah. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Hizbut Tahrir mampu menembus wilayah Muslim di Cina, seperti Xinjiang “masyarakat Uighur”. Dan menurut informasi yang ada dapat disimpulkan dengan jelas bahwa Hizbut Tahrir mampu memperkuat eksistensinya di Cina. Penanya: Bagaimana dengan negara-negara Skandinavia? Emmanuel: Saya tahu bahwa Cabang Hizbut Tahrir di Denmark sangat aktif. Mereka telah mengeluarkan banyak buletin. Pemimpin Hizbut Tahrir di Denmark ditangkap dua tahun lalu karena mengeluarkan pernyataan yang dianggap ancaman bagi orang-orang Yahudi Denmark. Dengan demikian, Denmark merupakan basis utama bagi kegiatan Hizbut Tahrir di negara-negara Skandinavia. Namun saya belum memiliki informasi tentang cabang-cabang Hizbut Tahrir di Norwegia, Finlandia atau Swedia. Sumber: HT Palestina |